Maju Bersama Bapak Mujo (Guru Inspiratif dari Bawean)

, Kamis, 01 Desember 2011 12/01/2011 05:00:00 PM






Saya sudah hampir 6 bulan di Dusun Serambah, Pulau Bawean, Gresik. Salah satu destinasi penempatan Pengajar Muda angkatan II. SDN 2 Kebun Teluk Dalam adalah tempat saya mengabdi, berbahagia, dan berpeluh setahun ini. SD ini memiliki 3 PNS, 2 Sukuwan, 1 CPNS, dan 1 guru dadakan kiriman Indonesia Mengajar.

Menjadi guru di sini membuat saya belajar banyak. Belajar dari murid, belajar dari masyarakat, dan belajar dari rekan sesama guru. Tentu belajarnya dari guru yang memiliki dedikasi tinggi, ya...

Guru yang menjadi guru saya tersebut ialah Bapak Mujo (50), Kepala Sekolah sekaligus punggawa pertama berdirinya sekolahku di tahun 1982. Memiliki dedikasi dan ketekunan yang tinggi, nama Pak Mujo bagi saya telah bersinonim dengan semangat pejuang pendidikan yang patut dicontoh.

Berlebihankah apa yang saya katakan? Silahkan anda nilai sendiri setelah membaca kisah Pak Mujo berikut.

Pak Mujo datang pertama kali ke Bawean dari Tulungagung, Jawa Timur tahun 1981. Beliau diberikan mandat untuk mendirikan sekolah di puncak gunung di sebuah dusun terpencil di Pulau Bawean. Tak bisa saya bayangkan bagaimana keadaan pulau ini tahun 1981, sementara sekarang saja, pulau ini masih banyak ketertinggalan.

Saat itu, Pak Mujo muda merasakan keresahan apakah ia mampu untuk tinggal di Bawean. Namun, keresahan yang beliau rasakan terhapus oleh keyakinannya sendiri bahwa tidak mungkin seseorang diberikan tugas apabila ia dianggap tidak mampu. Dengan keyakinan itu, ia pergi ke Bawean, mendata jumlah anak-anak, membuka kelas, dan menjadi kepala sekolah sekaligus guru pertama di SDN 2 Kebun Teluk Dalam.

Bertahun lamanya ia berjuang menyadarkan pentingnya pendidikan bagi masyarakat Serambah. Bahkan untuk sekedar rapat ke kecamatan pun, beliau harus berjalan kaki selama hampir 4 jam naik turun gunung, karena saat itu tidak ada motor.

Beliau merasakan betul perubahan murid-muridnya. Lulusan SD ini semakin banyak, usianya menua, namun tidak dengan semangatnya.

Juni 2011, saya datang menambah pasukan guru di Dusun Serambah. Pak Mujo banyak menceritakan tentang kondisi terkini sekolah, murid, guru-guru, sampai masyarakat.

Begitu pula para murid, guru-guru dan masyarakat. Mereka banyak bercerita tentang Pak Mujo. Tentang perjuangannya, tentang dedikasinya, hingga beberapa kekurangannya.

Kekurangan?

Ya, kekurangan. Semangat Pak Mujo dinilai mengendur. Murid-murid dan para guru berkata Pak Mujo jarang datang ke sekolah. Dalam hati saya berkata, "Pasti ada sesuatu yang menyebabkan beliau jarang datang. Tidak mungkin kemalasan penyebabnya."

Benar saja, Pak Mujo ternyata mengalami gangguan kesehatan. Jantungnya mengalami kebocoran sejak 5 tahun yang lalu. Hal ini menyebabkan beliau tidak bisa terlalu capek. Letak sekolah yang harus menaiki gunung membuat beliau tidak bisa sering-sering ke atas. Manakala sedang kambuh, beliau bahkan sampai tidak bisa bangun. Di dadanya pun terdapat luka bekas sayatan saat operasi 2 tahun yang lalu. Pak Mujo juga sempat dirawat selama 2 bulan di Jawa, namun karena kendala finansial, pengobatan dilanjutkan hanya dengan hanya membeli obat-obatan generik di Bawean.

Yang makin membuat saya salut, meski sudah jarang datang sekolah, beliau tetap sering mengikuti rapat ke kecamatan. Dengan naik motor selama 1,5 jam, beliau rajin memperjuangkan kebutuhan sekolah dalam forum.

Masyarakat memang sebaiknya memaklumi kondisi kesehatan beliau. Bisa dibilang, setengah umur Pak Mujo dihabiskan untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Bawean. Memang sekolah saya bukan sekolah dengan gedung permanen dengan fasilitas lengkap, tapi kesederhanaannya merupakan hasil sentuhan Pak Mujo. Saya pun berusaha sedikit menyadarkan masyarakat, guru dan murid untuk selalu menaruh hormat kepada Pak Mujo. Sebab tanpa adanya beliau, tidak mungkin orang tua, paman, atau bibi mereka dapat merasakan pendidikan dasar.

Perjuangan Pak Mujo menginspirasi saya untuk tanpa lelah membangun SDN 2 Kebun Teluk Dalam. Perjuangan Pak Mujo memajukan dusun Serambah tidak hanya berefek pada masyarakatnya, tetapi juga kepada saya sebagai Pengajar Muda. Sosok beliau membuktikan masih ada guru yang memiliki dedikasi di tengah berbagai persoalan pendidikan di tanah air. Pak Mujo butuh dukungan kuat dari saya dan anak muda lainnya untuk terus memajukan Pulau Bawean.

- Tidar Rachmadi , Pengajar Muda Pulau Bawean SDN Kebun Teluk Dalam 2-




Quote dari pendaki-pendaki dunia

, Sabtu, 29 Oktober 2011 10/29/2011 12:20:00 PM







"Because it's there"
-- George L Mallory, British Mountaineer


“It is not the mountain we conquer but ourselves.”
--Edmund Hillary New Zealander mountain climber and Antarctic Explorer Famous for being first to succesfully climb Mount Everest


"You don't have to be a fantastic hero to do certain things - to compete. You can be just an ordinary chap, sufficiently motivated to reach challenging goals." - Kamu tidak perlu menjadi seorang hebat untuk melakukan hal yang diperlukan untuk bertanding. Kamu bisa seorang yang biasa biasa saja dengan motivasi yang cukup untuk menggapai tujuan yang menantang.
-- Sir Edmund Hillary


"No mountain is worth even a finger or a toe to frostbite. Return home is real success. Summit is only bonus".
--Alan Hinkes, British 8000er meter climber


“It was our preparation, knowledge and experience that kept us alive.” - Persiapan, pengetahuan dan pengalaman kami yang membuat kami bertahan hidup.
--Rachel Kelsey, South African born British Mountaineer



“There can be no happiness if the things we believe in are different from the things we do.”
--Freya Stark (French adventurer and explorer 1893-1993)

“I am prepared to go anywhere, provided it be forward.”- Saya bersedia untuk kemana saja asal tujuannya kedepan.
--David Livingstone, Scottish missionary and explorer, 1813-1874


“The best way to observe a fish is to become a fish”
--Jacques Cousteau (French Explorer, 1910-1997)


“To awaken quite alone in a strange town is one of the pleasantest sensations in the world.”
--Freya Stark (French adventurer and explorer 1893-1993)


“Nobody climbs mountains for scientific reasons. Science is used to raise money for the expeditions, but you really climb for the hell of it.”
--Edmund Hillary


Mountains are not fair or unfair - they are just dangerous.
--Reinhold Messner, Tyroll seven summitter


Unusual travel suggestions are dancing lessons from God.
--Kurt Vonnegut, American writer


"The mountains will always be there, the trick is to make sure you are too."- Gunung-gunung akan selalu ada di tempatnya, tehniknya adalah kamu harus ada disitu juga
--Hervey Voge


"You've climbed the highest mountain in the world. What's left ? It's all downhill from there. You've got to set your sights on something higher than Everest." - Kamu sudah mendaki gunung yang tertinggi di dunia. Trus apa yang tersisa? Semuanya adalah perjalanan turun dari sini. Kamu harus berfokus ke sesuatu yang lebih tinggi dari Everest.
--Willi Unsoeld, First American Everest Summitter


Near the foot of the mountain we visited a yogi who dwelled in a hollow tunneled beneath a boulder. He pondered our notion of climbing Shivling and said: "First travel, then struggle, finally calm."
--Greg Child, Australian born American Climber/Adventure photographer&author


" - You guys going up ? - Yes, yes, we go up - You may be going a lot higher than you think!"
--Don Whillans (British mountaineer), to a Japanese party, while descending Eige



, Kamis, 06 Januari 2011 1/06/2011 01:47:00 AM









Pemenang dari sebuah kekalahan

, 1/06/2011 01:23:00 AM






- Pemenang dari sebuah kekalahan -
ada suatu saat aku harus mengalah. .
ada suatu saat aku harus menang. .
ada suatu saat aku tidak bisa kedua-duanya.
hanya perasaan kosong, tanpa apa-apa.

merasa kecil dan lemah saat berada diantara keagungan-Mu.
membuat kita mencoba mengerti arti kehidupan.
rakyat memeras peluh, demi asap dapur tetap mengepul.
penguasa duduk, di singgasana mereka.

namun, apakah adil bagiku,bagimu,bagi kalian dan mereka.
jika harus selalu mengalah kepada keadaan.
rasa-rasanya itulah yang sedang aku rasakan.

hidup adalah tentang keberanian.
hidup adalah tentang kemenangan atau kekalahan.
apapun hasilnya.
yang akhirnya akan kembali kepada penciptanya.

- Surabaya, 22 juli 2010 -
- Ohn -



Manusia malam

, 1/06/2011 01:20:00 AM

Hari itu, disaat mentari tidak menampakkan wujudnya.

Cahayanya tidak mampu menembus awan.

Disaat itu aku mencoba mencari ketenangan.

Sedang orang lain bertanya apa maksudnya.

Mengangkat keril dan menaruhnya dipundak.

yang akan jadi beban beberapa hari ke depan.

Tapi itu lebih baik daripada membawa beban di hati dan pikiran.

beban yang terlalu berat untuk makhluk yang terlalu lemah.

Berjalan menembus hutan.

Menapak jalan setapak.

Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir.

Hingga akhirnya aku duduk di lereng itu.

Menerawang batas horizon.

Melihat dunia dari atas sana.

Diiringi belaian angin yang membekukan.

Tiba-tiba, semua momen lampau terlintas di depanku.

Seandainya kau berada di sini bersamaku sekarang.

Akan aku tunjukkan cinta dan keindahan.

Darimana cinta datang?

Pertanyaan yang tak kan pernah ku tau jawabnya.

Hanya harapan dan mimpi yang terbang bersama angin.

Dari atas sana, hanya ada 2 pilihan.

Jatuh ke dalam jurang pengharapan.

Atau tetap melangkah ke atas bersama mimpi.

Ya Allah, Beri aku kekuatan untuk menjalani hidup ini.

Sekuat saat aku berjalan di lembah itu,

Sekuat saat aku menembus badai,

Untuk melihat keindahan di atas sana.

Fell into the ravine where the buried hope, or fly to the sky where dreams are.

Ohn

160810

Sebuah catatan dariku untuk kalian. .

, 1/06/2011 01:18:00 AM


Sebelumnya aku selalu bermimpi sayang. . .
Cinta yang indah
Bunga yang harum untukmu sayang. .
Hari yang cerah menemani langkahmu sayang. .

Namun baru kusadari. .
tak selamanya cinta itu indah
bunga pun dapat layu
awan dapat menutupi hari yang cerah.

Rasanya sudah lama aku merasa begitu melankoli.
Aku sendiri bertanya, apakah yang sedang terjadi pada diriku.
Kawan, kadang aku merasa lelah bersimpati pada kalian.
Sekali-sekali aku ingin yang terjadi sebaliknya.

Tapi, itu bukan aku.
Percayalah, aku sangat benci pada ke-egoisan.
Biarlah aku tetap bersimpati kepada kalian.
Tetap sendiri melawan dinginnya malam.

- Ohn, 18 Juli 2010 -

BBC Sport Player | Sepak Bola